Saturday, September 7, 2024

Birding and Wildlife Watching in Susnguakti Forest of Manokwari

Susnguakti is a lower montane forest of Arfak mountains. It is approximately 1 hour ride from Manokwari city. 

Visitors can spend 3 days/ 2 nights in basecamp of Susnguakti forest to watch Lesser Birds of Paradise, King Bird of Paradise, and Magnificent Riflebird in the forest as well as other tropical birds of New Guinea. 

Susnguakti forest of Manokwari
Lesser Birds of Paradise

Manokwari
King Bird of Paradise

In addition to birds, visitors can also walk in the forest to watch snakes, monitor lizards, bandicoot, cuscus, butterflies and beetles.

Accommodation

There is no guesthouse or homestay in the forest of Susnguakti. There is a simple camp and toilet. Tourists can bring sleeping bags and mosquito nets. 

Visitors need to wear hiking boots and bring flashlights. Food such as rice, bread, smoked fish, eggs, noodles can be bought from supermarket in Manokwari. Jungle vegetables are available in the forest. 

If you are interested in taking a birdwatching and wildlife watching tour in Susnguakti forest as well as city tour in Manokwari, please, contact Matias Rumbruren (chairman of the Indonesian Touriat Guide Association in West Papua Province) by whatsapp to: +62812 4464 1370.


Tuesday, April 16, 2024

Snorkeling and Freediving in Manokwari

Manokwari is a coastal city that is located in Dore bay facing the beautiful view of Arfak mountains. There are three small islands in the bay, i.e.: Raimuti, Nusmapi and Mansinam. These islands are surrounded by coral reef. There are also coral reef sites along the beaches of Manokwari including Abasi Beach and Bakaro beach, and the northern coast area particularly around Kaki island. 

abasi beach, mansinam island and dorey bay of West Papua
Snorkeling in Coral Reef Areas of Manokwari City

Snorkeling is one of the most favorite tourism activities which visitors can enjoy while visiting Manokwari. Local guides from HPI could organize snorkeling trips in Manokwari by car or motorized boat. 

Visitors need to bring their own equipment such as snorkeling mask, snorkeling pipe and swim fins. 

While enjoying snorkeling and freediving over coral reef sites of Manokwari, visitors could see various kinds of marine creatures including reef fish, sea star, Christmas tree worm, sea cucumber and a lot of specials of corals. 

The tropical reef-fish that can be seen in coral reef areas of Manokwari include the Striped-surgeonfish, Yellow-tailed Blue Damsel, Pink Anemonefish, Orange-skunk Anemonefish, Spine-cheek Anemonefish, Red and Black Anemonefish, Moorish Idol, and etc.. There are also butterflyfish, parrotfish, wrasse and a lot more. 

striped surgeonfish, red and black anemonefish
Reef-fish in Manokwari

Visitors need to bring an underwater camera such as the Nikon W300, Olympus TG-6, and Fujifiom XQ2, and etc., to take pictures of the marine life. 

Foreign tourist was freediving in Mansinam island of Manokwari
Freediving in Manokwari

The snorkeling and freediving trip in Manokwari can be combined with tour around the city to see the architectural design of old Dutch buildings and houses which can be compared to the newer Indonesian ones built after 1963, when all the territory of the former Netherlands Nieuw Guinea officially became part of the Republic of Indonesia. 

Getting to Manokwari

It is easy to reach Manokwari. Visitors need to fly from their country to one of the major cities of Indonesia such as Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar and Manado. After that, they can continue their trip by taking domestic flight to Manokwari served by such airlines as Lion Air, Wings Air, and Batik Air. 

snorkeling in Manokwari
Flight route to Manokwari

If you are interested in taking a snorkeling tour that is combined with Manokwari city tour, please, contact us using the following whatsapp numbers:

Matias Rumbruren: +62 812-4464-1370

Yansen Saragih: +6285244011924

Ailin Yarangga: +6281240114890

Manokwari City Tour

Manokwari is the capital of Papua Barat (meaning West Papua) province in the Republic of Indonesia. It is a beautiful coastal town that stretches along Dore bay. There are 3 small islands in the bay. They are Mansinam, Nusmapi, and Raimuti. Coral reef grow around these islands. Visitors could enjoy snorkeling if they bring their own equipment. 

Rendani airport, Swapen permai and Anggrem boat harbor
Manokwari city tour

Mixed Architecture

The Dutch built the town of Manokwari between 1950s and 1960s right after World War II. There are still old Dutch houses and buildings in the city. They are now standing side by side with the houses and office buildings that have been constructed after 1963 when Indonesia took over the administration of West Papua. 

Butterfly Watching

The buildings and houses in the city are built among green trees and shrub plants. In certain parts of the city, visitors who walk along the sides of the streets and alleyways of Manokwari could see beautiful butterflies such as the Silky Owl Butterfly, Cruiser Butterfly and the Common Green Birdwing Butterfly. 

Cruiser Butterfly (Vindula arsinoe)
Butterflies in Manokwari

Art

When Alfred Russel Wallace visited Manokwari in 1858, he was surprised by the artworks that the local people created. Today, the love of art by local people could still be seen in the form of wood carvings, bags that are made of tree bark or woven from pandanus leaves, and plant fiber.

wood carving and woven cloth
Papuan artists in Manokwari
Religious Sites

Manokwari was the first destination for European evangelists to introduce Christianity to the indigenous Papuan villagers. First their activity was concentrated in Mansinam island, Kwawi and Andai.  Visitors who go to these places could see monuments, the old foundation of the churches, well, and cemetary of the missionaries.

World War II

Between 1942 to 1944, Manokwari became the base of the Imperial Japanese Army. There are still a few bomb shelters that could be seen in the city especially on Brawijaya street and near the General Hospital. Similar shelters could also be seen in Mansinam island. In Table Mountain, there is World War II memorial monument built by Japanese. 

If you are interested in taking Manokwari city tour and need a guide to organize your trip, please, contact one of the followings guides by whatsapp:

Matias Rumbruren: +62 812-4464-1370

Yansen Saragih: +6285244011924

Ailin Yarangga: +6281240114890


Tuesday, October 17, 2023

Sebentar lagi Pramuwisata di Papua Barat akan diatur dalam Peraturan Gubernur

Jakarta, 17 Oktober 2023 bertempat di Hotel Yuan Garden, telah diselenggarakan kegiatan harmonisasi Peraturan Gubernur Papua Barat tentang Pramuwisata. Kegiatan ini bertujuan untuk mengsinkronkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pramuwisata dengan aturan perundang-undangan lainnya di berbagai level. Kegiatan ini diikuti oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, dalam hal ini diwakili oleh Ibu Marta Ullo M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan juga sebagai perangkat daerah pemrakarsa, Kepala Biro Hukum Provinsi Papua Barat DR. Rudy Yawan, Tim Direktorat Produk Hukum Daerah Kementerian Dalam Negeri yang dipimpim oleh Bapak Sukoco, STIH Manokwari diwakili Ibu DR. Yohana Watofa sebagai konsultan daerah, juga turut hadir Ketua Fraksi OTSUS  DPRD PAPUA BARAT Bapak George Dedaida.  

Pembahasan Pergub Pramuwisata menghadirkan unsur Profesi Pramuwisata sebagai obyek PERGUB, dalam hal ini diwakili oleh Yansen Saragih Ketua Biro Pelatihan dan SDM dari DPD HPI PAPUA BARAT. 

Dalam pembahasannya Pergub ini akan memastikan keberpihakan kepada Pramuwisata lokal dan penertiban keanggotaan. 

Dalam arahannya, Sukoco mengatakan Pergub ini bagus karena akan memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal. Ditambahkan pula oleh Ibu Marta Ullo bahwa Pergub ini menjawab kebutuhan Pramuwisata sebagai Mitra pemerintah dalam menata organisasi dan keanggotaan agar lebih dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan sehingga ada kepuasan dari wisatawan dan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat langsung dan daerah yang dikunjungi. 


Kegiatan harmonisasi kali ini banyak mendapatkan masukan perbaikan dari semua pihak dengan fokus produk hukum ini akan memberikan peluang kerja dan pemanfaatan ekonomi dari sektor pariwisata khususnya usaha Pramuwisata. Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama semua pihak yang terlibat. 

Ditulis oleh: Yansen Saragih, S.S., M.Par - DPD HPI Papua Barat

Wednesday, September 20, 2023

Pulau Roon: Keindahan Alam & Keajaiban Budaya yang Menggoda di Bawah Bendera Silver Explorer

Pulau Roon, Papua Barat - Pada tanggal 19 September 2023, sebuah armada megah berbendera Bahamas, Kapal Pesiar Silver Explorer, menyapa Pulau Roon dengan gemerlapnya. Tidak tanggung-tanggung, kapal ini membawa bersamanya 94 wisatawan berjiwa petualang dari 11 negara yang berbeda, siap untuk menggeluti pesona eksotis pulau ini. Namun, kunjungan mereka tidak semata-mata bertujuan berlibur, melainkan untuk merasakan dan terhanyut oleh kekayaan budaya dan keindahan alam yang begitu memikat.

Wisatawan yang naik kapal pesiar Silver Explorer saat berkunjung ke Pulau Roon

Lokasi kunjungan kapal pesiar ini ditekankan pada situs bersejarah yang sangat berharga bagi Pulau Roon, yaitu Gereja Tua Isna Jedi di Yende. Masyarakat setempat, bersama-sama dengan kepala kampung dan kepala distrik, dengan penuh semangat menyambut kedatangan kapal pesiar ini. Mereka membuka pintu sambutan dengan Tarian Bemamun Soren, sebuah tarian laut yang megah, mengiringi para tamu dari kapal ke daratan dengan perahu perang yang menggetarkan jiwa, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Kegiatan wisata dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat, dengan pertunjukan tarian daerah yang menakjubkan, termasuk tarian Wefyer, tarian Suangini, tarian Seruki Sembori, tarian Bemamun Soren, serta atraksi seni Suling Tambur dan proses Togok Sagu yang menghipnotis. Para wisatawan juga diajak untuk menyaksikan secara langsung Alkitab tua dalam bahasa Melayu yang telah berusia lebih dari satu abad, memberikan sentuhan sejarah yang mendalam pada pengalaman mereka.

Namun, daya tarik Pulau Roon tidak hanya terbatas pada budaya, tetapi juga menghadirkan seni lokal dalam bentuk ukiran dan souvenir yang dibuat oleh pengrajin lokal yang sangat berbakat. Mereka membuka jendela keunikan Pulau Roon, memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk membawa pulang kenang-kenangan yang tak ternilai dari pulau ini.

Kepala kampung Mena, Bapak Simon Wonemseba, menyambut kedatangan kapal pesiar ini dengan penuh semangat, dengan harapan agar para wisatawan yang berkunjung akan menjadi duta Pulau Roon. Ia berkata, "Kedatangan kapal pesiar ke Pulau Roon saya terima bersama masyarakat di sini supaya wisatawan yang datang ke tempat kami bisa menceritakan tempat kami di pulau ini supaya terkenal dan orang bisa berkunjung lagi kesini."

Tak hanya itu, kunjungan kapal pesiar Silver Expedition ini juga mendapatkan dukungan aktif dari Ketua HPI Papua Barat, Matias Rumbruren S.S. Ini menunjukkan peran penting Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dalam mendatangkan pariwisata ke Provinsi Papua Barat. Matias menjelaskan, "Kapal Pesiar Silver Expedition boleh hadir di Pulau Roon berkat lobi dan promosi yang dilakukan oleh DPD HPI Papua Barat."

Dampak ekonomi dari kunjungan kapal pesiar ini juga sangat positif. Echletus Sawaki, S.IP, Wakil Ketua DPC HPI Teluk Wondama, Kepala Seksi Promosi Pariwisata di Dinas Kebudayaan & Pariwisata Teluk Wondama,  mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat setempat. Ada kontribusi dari pengelola kapal pesiar kepada masyarakat, transaksi jual beli souvenir oleh wisatawan, dan donasi ke Gereja Isnayedi. Total uang yang berhasil dihimpun mencapai Rp. 35.270.000, ditambah dengan dollar Amerika sejumlah 510 US dollar, dan 58 Dollar Australia. Dampak ekonomi ini secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Yende dan Mena, membuktikan potensi ekonomi pariwisata yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Pemerintah provinsi dan kabupaten diharapkan dapat memberikan kontribusi anggaran yang lebih besar untuk promosi, peningkatan kapasitas SDM kepariwisataan di daerah, serta mendukung organisasi profesi seperti HPI dalam upayanya mempromosikan dan mendampingi pelaku pariwisata. Matias menutup dengan menegaskan bahwa HPI sebagai mitra pemerintah di sektor pariwisata telah berjuang sejak tahun 2010 tanpa mendapat bantuan pendanaan, dan hal ini perlu menjadi perhatian bersama untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Papua Barat.

Wednesday, June 28, 2023

PELATIHAN PEMANDU WISATA ALAM SUSUR GOA DI KABUPATEN SORONG

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sorong telah melaksanakan Pelatihan Pemandu Wisata Alam Susur Goa yang di selenggarakan pada tanggal 15-16 Mei 2023 di Hotel Aimas Sorong. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan SDM Pemandu Wisata Alam Susur Goa.

Pelatihan Pemandu Wisata Alam Susur Goa

Pelatihan tersebut dibuat untuk pemandu wisata yang ada di Sorong. Kabupaten Sorong mempunyai banyak tempat -tempat wisata alam yang mempunyai daya tarik tersendiri sehingga bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata unggulan seperti sumber air panas dan goa alam di Klaili Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Goa alam Klaili dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda ampat dengan Jarak tempuh 1 jam. 

Pada pelatihan tersebut, peserta mendapatkan pengetahuan mengelola tour singkat Geowisata satu hari yang meliputi:

  • Mempersiapkan tour
  • Melaksanakan tour
  • Menyelesaikan aktivitas pasca tour
  • dan juga pengetahuan profesi Pramuwisata.

Kepala bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Sorong, Ibu Dina Titin Sumarni, S.PI. mengucapkan banyak terima kasih kepada DPD HPI provinsi Papua Barat yang bisa memberikan pelatihan dan membagi pengetahuan kepada peserta dengan baik.

Di samping itu juga, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sorong, Bpk. Nico Salossa, S.E.  mengatakan Destinasi Wisata Klaili yaitu Goa alam dan dan sumber air panas perlu di jaga dengan baik oleh masyarakat sehingga bisa mendapatkan maaf ekonomi dari kunjungan wisata. 

Praktek Lapangan Pelatihan Pemandu Wisata Alam Susur Gua di Klaili

Ketua DPD HPI Provinsi Papua Barat pada kunjungan praktek dengan peserta di Klaili dan bertemu dengan masyarakat pemilik hak Ulayat mengatakan; "Mari kita jaga warisan warisan kekayaan alam yang Tuhan ciptakan ini dengan baik untuk sekarang dan waktu yang akan datang sebagai karya ciptaan Tuhan yang harus dipelihara untuk wisata alam yang berkelanjutan."

Peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik dan mendapatkan sertifikat pelatihan pemandu wisata alam oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sorong sebagai bukti Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Alam Susur Goa. 

Ditulis oleh Matias Rumbruren, DPD HPI provinsi Papua Barat

Wisata Snorkeling dan Selam Bebas di Manokwari

Manokwari memiliki sejumlah pantai yang cocok untuk aktivitas snorkeling dan selam bebas (freediving) yang kerap dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun manca negara. Perairan Manokwari memiliki terumbu karang luas dan bisa dinikmati keindahannya.

Wisata Snorkeling dan Selam Bebas (freediving) di Perairan Manokwari

Beberapa kawasan perairan terumbu karang di Manokwari yang disukai wisatawan untuk aktivitas snorkeling adalah sebagai berikut:

Pantai Abasi - umumnya pantai ini dikenal sebagai lokasi wisata selancar air. Sebenarnya perairan pantai Abasi juga memiliki terumbu karang yang indah. Wisatawan yang membutuhkan pemandu untuk aktivitas snorkeling dan selam bebas di Pantai Abasi maupun Pantai Bakaro, bisa menghubungi Olof Maryen +6282193528680.

atraksi wisata bahari
Wisata Selam Bebas (freediving) di Manokwari

Pulau Mansinam - Ini adalah pulau yang terkenal sebagai tempat pekabaran injil yang pertama di Tanah Papua. Sebenarnya, Pulau Mansinam juga cocok untuk aktivitas snorkeling dan freediving. Ada beberapa lokasi yang bagus, dua di antaranya adalah Pantai Air Salobar dan Pantai Sra-Oseri. 

selam bebas dan pantai pasir putij
Pantai Sraoseri di Pulau Mansinam, Manokwari

Pulau Raimuti - Biasanya kita bisa melihat pulau ini dari pesawat ketika kita akan mendarat di Bandara Rendani, Manokwari. Terumbu karangnya panjang sekali sekitar 700 meter di bawah permukaan air laut. Ini adalah lokasi snorkeling yang bisa kita capai jika menggunakan perahu motor atau speedboat. Karena terumbu karangnya jauh dari Pantai Raimuti, speedboat atau perahu motor yang membawa wisatawan perlu dilengkapi dengan tangga. Sebaiknya para penikmat snorkeling yang masih pemula mengenakan pelampung saat menikmati snorkeling di perairan ini. 

Pantai Bakaro - Warga kota Manokwari kadang menyebutnya sebagai pantai pemanggilan ikan. Pasir putih yang memanjang di antara bebatuan karang merupakan tempat rekreasi yang ideal bagi warga kota Manokwari. Lokasi snorkeling dan freediving sendiri berada sekitar 50 meter ke arah laut dari garis pantai sehingga para penikmat wisata snorkeling yang ingin melihat terumbu karang perlu didampingi pemandu yang berpengalaman atau warga setempat yang menggunakan perahu. Pantai Bakaro terletak di timur laut kota Manokwari dan bisa dikunjungi menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

wisata snorkeling di Manokwari
Ikan Nemo di perairan Pantai Bakaro, Manokwari

Pantai Papua Risen - Pantai ini lebih dikenal di kalangan wisatawan peselancar ombak. Tapi pantai Papua Risen juga bisa dikunjungi wisatawan yang ingin melihat terumbu karang dengan cara selam bebas. Di pantai ini ada fasilitas rumah wisata.yang bisa ditempati sebagai penginapan selama beberapa hari berlibur di Manokwari. 

wisata bahari di Manokwari
Pantai Wisata Papua Risen - Lokasi Freediving di Manokwari

Pantai Pulau Kaki - Pantai ini terletak di utara kota Manokwari dan bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Setelah sampai di Pantai Nuni, wisatawan bisa meminta warga setempat untuk diantarkan ke Pulau Kaki menggunakan perahu motor. Wisatawan yang belum berpengalaman dengan aktivitas snorkeling dan selam bebas perlu didampingi oleh pemandu. Perahu yang digunakan juga tidak boleh jauh dari wisatawan ketika mereka berada di laut. Arus di antara Pulau Kaki dan Pasir Timbul cukup kencang saat sedang terjadi air naik atau air surut. Wisatawan yang ingin snorkeling di Pantai Pulau Kaki sebaiknya mengenakan pelampung dan didampingi pemandu yang sudah berpengalaman di laut serta seseorang yang mengemudikan perahu dayung atau perahu motor. 

Pantai Maruni

Pantai Maruni juga memiliki terumbu karang yang indah dengan berbagai jenis satwa air. Letaknya sekitar 500 meter ke arah timur dari Pelabuhan Pabrik Semen SDIC. Pantai ini kurang dikenal di kalangan warga kota Manokwari karena lokasinya yang cukup jauh. Namun wisatawan internasional yang pernah kesana sangat menikmati keindahan terumbu karang dan dunia bawah laut yang penuh dengan bermacam-macam flora dan fauna. 

Peralatan yang dibutuhkan

Untuk menikmati aktivitas snorkeling dan selam bebas (freediving), wisatawan perlu mengenakan kaca mata bawah air (mask), pipa napas (snorkel), sepatu bebek (swim fins) serta pelampung (life jacket). Untuk memotret atau membuat video di dalam laut, wisatawan bisa menggunakan kamera yang kedap air seperti Olympus TG-6, Nikon W300 atau Fujifilm XP. Wisatawan bisa juga menggunakan kamera aksi seperti Go Pro atau Brica gimbal stabilizer untuk ponsel yang bermanfaat ketika memotret pemandangan atau pengambilan foto selfie. 

Penerbangan ke Manokwari

Bandara Rendani Manokwari terhubung dengan berbagai bandara di kota-kota utama di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makasar, Manado, Ambon, Sorong dan Jayapura. Manokwari juga terhubung dengan kota-kota di sekitarnya seperti Wasior, Kaimana, dan Fakfak. Setiap hari ada penerbangan ke Manokwari yang dilayani oleh Lion Air, Batik, Air, Wings Air dan Susi Air. Wisatawan bisa memesan tiket menggunakan aplikasi pemesanan tiket di internet atau agen penjualan tiket yang ada di kota masing-masing. 

wisata snorkeling dan selam bebas
Jalur penerbangan ke kota Manokwari dari beberapa kota besar di Indonesia
bandara rendani
Bandara Rendani, Manokwari

Akomodasi

Ada puluhan hotel dan penginapan di kota Manokwari untuk wisatawan yang ingin berlibur selama beberapa hari. Beberapa di antaranya adalah Hotel Aston Niu, Hotel Oriestom dan Hotel Oriestom Bay, Swissbel Hotel, Hotel Triton, Hotel Fujita, Hotel Alexander, Amban Beach House, dll. Wisatawan bisa memesan kamar menggunakan aplikasi yang tersedia di internet. 


Wisatawan yang ingin tinggal di pondok wisata (homestay) sederhana milik masyarakat, bisa menghubungi Yafet Maryen +6281343123553 untuk Pantai Abasi, Papua Dimara untuk Pantai Papua Risen +6285254315571. 

Jika wisatawan memerlukan pemandu yang bisa mengatur perjalanan ke beberapa pantai di atas, atau aktivitas wisata lainnya di wilayah Provinsi Papua Barat, silakan menghubungi kami di link ini: Pengurus DPD HPI Papua Barat.

Ditulis oleh Charles Roring

Baca juga:


PELATIHAN PEMANDU WISATA ALAM DI KAMPUNG YEMBEKIRI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA

Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM Pariwisata di Kampung Yembekiri Distrik Rumberpon, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama melaksanakan pelatihan Pemandu Wisata Alam bekerja sama dengan DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Papua Barat dan DPC HPI Kabupaten Teluk Wondama.


kepemanduan wisata alam
Foto Bersama Para Peserta Pelatihan dan Dinas Pariwisata Teluk Wondama
Pelatihan Pemandu Wisata Alam
Pelatihan Pemandu Wisata Alam

Pelatihan tersebut dilaksanakan tanggal 22-24 Juni 2023 di Kampung Yembekiri Distrik Rumberpon. Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Matias Rumbruren, S.S. dari DPD HPI Provinsi Papua Barat dengan materi pertama Pengetahuan Dasar Profesi Kepemanduan Wisata dan Materi kedua mengenali dan menggunakan beberapa alat kerja dalam kepemanduan Ekowisata, khususnya pengamatan satwa liar (wildlife). Tujuan dari Pelatihan ini adalah peserta mendapatkan pengetahuan dasar pemanduan wisata (guiding), bagaimana cara membentuk diri menjadi pemandu wisata, hal-hal apa saja yang harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata, pengetahuan public speaking serta pengetahuan etika dalam memandu wisatawan.

Pada pelatihan yang sama, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Teluk Wondama, Rio Albertho Suabey, S.E. memberikan pelatihan dengan topik Merencanakan, Mempersiapkan dan Melaksanakan Pemanduan Ekowisata. 

Adapun sasaran dari pelatihan ini adalah:

  • Peserta mengetahui dan memahami hal-hal umum tentang profesi kepemanduan (guiding)
  • Peserta mengenal beberapa alat kerja dalam melaksanakan kepemanduan
  • Peserta tahu bagaimana merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pemanduan ekowisata
  • Peserta mengetahui dan memahami bagaimana merencanakan menerapkan kegiatan yang berdampak negatif rendah terhadap lingkungan dan sosial budaya.
  • Peserta mengetahui dan memahami cara menyiapkan dan menyajikan informasi ekowisata.

Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Bupati Teluk Wondama, Kepala Distrik Rumberpon, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama dan para peserta pelatihan.

Ketua DPD HPI Papua Barat, Matias Rumbruren, S.S. saat sedang memberikan materi pelatihan tentang pemandu wisata alam

Dalam sambutan Wakil Bupati Teluk Wondama, ia mengatakan bahwa pelayanan dan pembangunan SDM Pariwisata sangat diperlukan, oleh sebab itu Pemerintah Daerah harus menyiapkan destinasi yang ada di Pulau Rumberpon yang strategis dan tata kelola yang baik begitu juga SDM yang disiapkan harus mempunyai pengetahuan yang luas dan harus mengetahui karakteristik daerah. Pemandu wisata harus jujur dan disiplin dalam melayani wisatawan, wakil bupati juga mengatakan bahwa pemandu wisata adalah sesuatu yang dibanggakan dan dapat menciptakan lapangan kerja dan turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Praktek Lapangan Pelatihan Kepemanduan Wisata Alam

Pada kesempatan yang sama Anthon Suabey, S.IP. - Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama mengatakan bahwa output dari pelatihan ini, peserta yang ikut nantinya mampu menjalankan tugasnya sebagai sebuah profesi dan berhasil membangun citra pariwisata yang baik di mata wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kegiatan pelatihan pemandu wisata alam diikuti oleh 45 peserta dengan baik dari hari pertama hingga hari terakhir dengan praktek lapangan dari  Kampung Yembekiri ke Pulau Nusrowi dan penuh semangat. Oleh Matias Rumbruren DPD HPI provinsi Papua Barat.

Monday, June 26, 2023

Wave Surfing Sites in Manokwari

Manokwari has been an important destination for wave surfing holiday in West Papua province of Indonesia. There are a lot of surf spots for visitors to explore. Some of them are listed below:

Japanese wave surfer, Hayato Maki, at Pintu Angin of Cape Bakaro - Manokwari

Pintu Angin (meaning Wind Door) - This is a surf spot in the east of Manokwari city whose wave heights often above 3 meters. It is located within walking distance from Abasi beach. Because it is a reef brake at Cape Bakaro, this surf point is only suitable for experienced wave surfers. Visitor can stay at the homestays in Abasi village and walk to Pintu Angin if they want enjoy surfing.
lessons for beginners
Tourists from Spain were taking surf lessons at Abasi Beach provided by Henoch Maryen

Abasi beach - This surf site is located in the east of Manokwari city. It takes around 25 to 30 minutes ride to reach the beach from central business area of Manokwari. The reef brake provides powerful barrel wave especially in the mornings and late afternoons between November and February. The youth community at Abasi Beach has got a club called Abasi Klub Surfing. It is the first wave surfing club in the whole West Papua. They have got their own website with the same name. The founder of club is Salo Rumadas. She can be contacted through this number: +6285244464206. Another founder of Abasi Surfing is Olof Maryen +6282193528680. They can guide visitors who want to learn or enjoy surfing in Manokwari. 

holiday in Manokwari
An affordable accommodation at Abasi Beach: Yafet's Homestay

Manokwari surfing
Flower Garden at Yafet's homestay that is also filled with a lot of coconut trees.

Visitors who are interested in spending their holiday at Abasi beach can stay at homestays that are operated by the villagers. One of the homestays is run by Yafet Maryen. He can be contacted by whatsapp at this number: +6281343123553. In addition to wave surfing, visitors could enjoy snorkeling holiday during the calm months i.e. from April to early October. The coral reef of Abasi Beach is the habitat of hundreds of species of marine creatures including anemonefish, parrotfish, trevally, wrasse, moorish idol and a lot more. 

Papua Risen Beach and Guesthouse

This is another surf spot in Manokwari which tourists can choose to visit during their holiday in West Papua. This beach has got a comfortable guesthouse. The bedroom is Air Conditioned and is under the management of Papua Risen Surfing Club. The club has got its own instagram account. Visitors who are interested in booking the guesthouse of Petrus Kafiar Beach can contact Papua Dimara by whatsapp to: +6285254315571. Papua Risen Surf Club provides surf lessons to anyone who wants to learn surfing for the first time. 

Papua Risen Beach  and Surf Club

Tanjung Pepaya Beach

This is another surf spot in the north coast of Manokwari whose beach consists of fine black sand. The beach is often visited by city dwellers who like swimming or just seeing the beautiful scenery of the Pacific Ocean. Visitors can enjoy surfing at the beach. There are homestays and guesthouse at this beach. One of them is Amban Beach House. Visitors can find its info by googling it in the internet.

Tanjung Pepaya Beach

Bakaro Beach - This is another surf site in Manokwari whose view is very beautiful. Kids from the nearby Bakaro village like to enjoy surfing at this beach. Bakaro is only a few minutes ride from Abasi Village. Surfers from Abasi could guide visitors to enjoy wave surfing at this beach. During calm season, visitors can enjoy snorkeling at Bakaro Beach.

There are still a lot of surf spots both in the southern and nothern coast of Manokwari. Interacting with local wave surfers at this beach will allow visitors to get more info about surf sites in Manokwari and other parts of West Papua. 

Bakaro Beach of Manokwari

Flights to Manokwari

The airport of Manokwari is Rendani. There are regular flight services between Manokwari and other major cities in Indonesia served by Lion Air, Batik Air and Sriwijaya. 

batik air, lion air, to West Papua
Flight routes from major Indonesian cities to Manokwari

Rendani Airport of Manokwari

Accommodation in Manokwari

There are hotels which visitors can choose to stay if they want to spend their holiday in Manokwari. Some of them include Mansinam Beach Hotel, Hotel Triton, Hotel Alexander, Hotel Oriestom, Hotel Oriestom Bay, Swissbel Hotel and Aston Niu Hotel. Visitors can get info and book their rooms by typing the name of the hotel plus the keyword Manokwari city in Google, Bing or Yandex. 

Other Tourist Attractions in Manokwari

Manokwari has got a lot of attractions for visitors who are interested in exploring the rainforest, the historical and cultural sites as well as commercial sites. Those who are interested in birding and wildlife watching can go to Susnguakti forest and Mbenti forest in Arfak mountains. 

As an official tourist guide association in West Papua, we can organize special tours for visitors who are interested in geo tour, nature tour, and etc. This is written by Charles Roring

Also read:

Wednesday, June 21, 2023

POTENSI CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK YANG EKSOTIS

Cagar Alam pegunungan Arfak terletak di sebelah barat daya kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Batas paling dekatnya terletak kira-kira 30 kilometer dari pusat kota Manokwari.

cagar alam
Cagar Alam Pegunungan Arfak

      Wilayahnya meliputi gugusan pegunungan Arfak, mulai dari daerah Hink, Demaisi, Mokwam dan Minyambou di bagian barat dan timur laut. Luas kawasan ini adalah 58.325 hektar.

rumah kaki seribu
Rumah Kaki Seribu

Topografi Cagar Alam Pegunungan Arfak sebagian besar curam dengan puncak-puncak yang tajam dan lereng sungai yang terjal. Puncak tertinggi daerah ini adalah Gunung Humeibou dengan ketinggian 2820 meter dari permukaan laut, terletak diantara hulu Sungai Mupi, Warnase, Maruni,  dan Kwok.Sungai-sungai utama di Cagar Alam Pegunungan Arfak adalah Sungai Prafi, Maruni, Masabui dan Sungai Ransiki.

      Penduduk asli di Cagar Alam Pegunungan Arfak dikenal dengan sebutan orang Hatam. Mereka tinggal di dalam kawasan dan membentuk daerah kantong atau enclave, seperti di daerah Mubri,dan Umpkopti. Rumah-rumah penduduk asli berbentuk rumah panggung yang berdiri diatas ratusan kayu penopang seukuran tongkat. Rumah orang Hatam sangat terkenal, bahkan telah menjadi salah satu ikon souvenir khas Papua Barat, yakni Rumah Kaki Seribu.


Potensi Wisata Alam Terpendang Yang Mulai Dikenal Dunia     

     Kombinasi dari berbagai faktor yang menyebabkan pegunungan ini tidak saja memiliki bentang alam yang spektakuler seperti air terjun Coisi, tetapi juga keanekaragaman hayatinya merupakan salah satu yang paling kaya untuk daerah kepala burung Papua. Berbagai data menyajikan keragaman flora dan fauna yang turut mengimbangi keindahan Cagar Alam Pegunungan Arfak diantaranya adalah jumlah jenis burung sebanyak 320 jenis (lebih dari setengah yang terdapat di seluruh pulau Papua), jumlah binatang menyusui sebanyak 110 jenis (hampir setengah dari jumlah yang terdapat di pulau Papua).

cendrawasih kuning kecil
Cendrawasih Kuning Kecil

Burung-burung Indah Di Cagar Alam Pegunungan Arfak

      Keanekaragaman jenis burung yang tinggi merupakan asset  Cagar Alam Pegunungan Arfak yang sangat potensial bagi kegiatan pengamatan burung (birdwatching). Tercatat telah ada beberapa kelompok pengamat burung yang berkunjung ke daerah ini, termasuk diantaranya adalah sebuah kelompok besar dari Inggris, seperti Birdquest dan National Geographic.

      Diantara jenis-jenis yang ada, family Cendrawasih dan burung Nambur merupakan yang paling populer dan paling dicari oleh wisatawan. Hal ini dikarenakan Cagar Alam Pegunungan Arfak memiliki 14 jenis Cendrawasih dan 4 jenis Nambur. Salah satu Cendrawasih yang endemik adalah astrapia Arfak. 

      Sampai saat ini banyak wisatawan minat khusus dari berbagai negara sudah mengunjungi Pegunungan Arfak dengan jumlah wisatawan ecotourism yang pesat di Manokwari dengan tingkat perbandingan yang sama dengan wisata selam atau diving di Kabupaten Raja Ampat. Cagar Alam Pegunungan Arfak, potensi wisata yang menjanjikan bagi dunia. Oleh Matias Rumbruren - DPD HPI Papua Barat