Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Teluk Wondama, Bpk. Christian Mambor, S.Hut. menyatakan bahwa "Dalam visi-misi daerah, sektor perikanan dan pariwisata adalah sektor unggulan. Namun demikian, dalam pengembangannya, kita perlu dibantu oleh OPD - OPD lainnya."
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/ Pondok Wisata di Kampung Niap, Pulau Roon dari tanggal 31 Agustus sampai 2 September 2021.
"Daya tarik wisata alam di Pulau Roon tidak hanya terbatas di laut saja, tetapi juga di hutan sehingga keduanya perlu dikembangkan."
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Teluk Wondama saat memberikan penjelasan tentang Kebijakan dan Program Pembangunan Kepariwisataan |
Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay tersebut dibagi dalam beberapa materi antara lain: Pondok Wisata Dalam Sistem Kepariwisataan; Pengelolaan dan Pelayanan Pondok Wisata yang dibawakan oleh Yansen Saragih, S.S., M.Par. - seorang akademisi dari Universitas Papua; Standard Usaha Pondok Wisata yang dipresentasikan oleh Charles Roring, S.T. dari DPD HPI Papua Barat; serta Penyelenggaraan Homestay Pada Masa Penanganan Wabah Covid-19 oleh Alfa Ahoren, S.ST. Par. yang juga dari DPD HPI Papua Barat.
Pelatihan Pengelolaan Pondok Wisata (Homestay) tersebut diikuti oleh 40 peserta dari 7 kampung di Distrik Roon. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola homestay di kampung-kampung tersebut sehingga kualitas pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Roon bisa menjadi lebih baik. Para peserta mengikuti pelatihan dengan penuh antusias.
Di sela-sela kegiatan pelatihan, panitia dan pemateri melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Rariyau, Pulau Manuop untuk melihat keindahan alam bahari serta satwa yang ada di sana.
Pulau Manuop merupakan tempat ratusan burung-burung hinggap. Pulau ini sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu atraksi wisata pengamatan burung di Provinsi Papua Barat.
Kunjungan ke Kampung Yende juga dilakukan oleh panitia pelatihan di sore hari untuk melihat Gereja ISNA JEDI yang adalah gereja tertua di Kabupaten Teluk Wondama. Dalam Bahasa Roon artinya adalah AKULAH TERANG. Meskipun kunjungan wisatawan ke Pulau Roon masih rendah karena kendala geografis, dan pendemi covid, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama tetap berupaya untuk meningkatkan kapasitas sumber warga pengelola homestay dan mempromosikan keunikan budaya dan keindahan alamnya. Warga di Pulau Roon berharap kiranya ketika Pandemi Covid telah berlalu, wisatawan bisa berkunjung ke kampung-kampung mereka. Ditulis oleh Charles Roring
No comments:
Post a Comment