Cagar Alam pegunungan Arfak terletak di sebelah barat daya kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Batas paling dekatnya terletak kira-kira 30 kilometer dari pusat kota Manokwari.
Cagar Alam Pegunungan Arfak |
Wilayahnya meliputi gugusan pegunungan Arfak, mulai dari daerah Hink, Demaisi, Mokwam dan Minyambou di bagian barat dan timur laut. Luas kawasan ini adalah 58.325 hektar.
Rumah Kaki Seribu |
Topografi Cagar Alam Pegunungan Arfak sebagian besar curam dengan puncak-puncak yang tajam dan lereng sungai yang terjal. Puncak tertinggi daerah ini adalah Gunung Humeibou dengan ketinggian 2820 meter dari permukaan laut, terletak diantara hulu Sungai Mupi, Warnase, Maruni, dan Kwok.Sungai-sungai utama di Cagar Alam Pegunungan Arfak adalah Sungai Prafi, Maruni, Masabui dan Sungai Ransiki.
Penduduk asli di Cagar Alam Pegunungan Arfak dikenal dengan sebutan orang Hatam. Mereka tinggal di dalam kawasan dan membentuk daerah kantong atau enclave, seperti di daerah Mubri,dan Umpkopti. Rumah-rumah penduduk asli berbentuk rumah panggung yang berdiri diatas ratusan kayu penopang seukuran tongkat. Rumah orang Hatam sangat terkenal, bahkan telah menjadi salah satu ikon souvenir khas Papua Barat, yakni Rumah Kaki Seribu.
Potensi Wisata Alam Terpendang Yang Mulai Dikenal Dunia
Kombinasi dari berbagai faktor yang menyebabkan pegunungan ini tidak saja memiliki bentang alam yang spektakuler seperti air terjun Coisi, tetapi juga keanekaragaman hayatinya merupakan salah satu yang paling kaya untuk daerah kepala burung Papua. Berbagai data menyajikan keragaman flora dan fauna yang turut mengimbangi keindahan Cagar Alam Pegunungan Arfak diantaranya adalah jumlah jenis burung sebanyak 320 jenis (lebih dari setengah yang terdapat di seluruh pulau Papua), jumlah binatang menyusui sebanyak 110 jenis (hampir setengah dari jumlah yang terdapat di pulau Papua).
Cendrawasih Kuning Kecil |
Burung-burung Indah Di Cagar Alam Pegunungan Arfak
Keanekaragaman jenis burung yang tinggi merupakan asset Cagar Alam Pegunungan Arfak yang sangat potensial bagi kegiatan pengamatan burung (birdwatching). Tercatat telah ada beberapa kelompok pengamat burung yang berkunjung ke daerah ini, termasuk diantaranya adalah sebuah kelompok besar dari Inggris, seperti Birdquest dan National Geographic.
Diantara jenis-jenis yang ada, family Cendrawasih dan burung Nambur merupakan yang paling populer dan paling dicari oleh wisatawan. Hal ini dikarenakan Cagar Alam Pegunungan Arfak memiliki 14 jenis Cendrawasih dan 4 jenis Nambur. Salah satu Cendrawasih yang endemik adalah astrapia Arfak.
Sampai saat ini banyak wisatawan minat khusus dari berbagai negara sudah mengunjungi Pegunungan Arfak dengan jumlah wisatawan ecotourism yang pesat di Manokwari dengan tingkat perbandingan yang sama dengan wisata selam atau diving di Kabupaten Raja Ampat. Cagar Alam Pegunungan Arfak, potensi wisata yang menjanjikan bagi dunia. Oleh Matias Rumbruren - DPD HPI Papua Barat
No comments:
Post a Comment