Selam bebas dalam bahasa Inggris disebut freediving. Istilah lokal yang dikenal luas oleh masyarakat adalah molo atau selam tahan napas. Ini adalah olah-raga selam tanpa menggunakan alat bantu pernapasan selama di dalam air. Seorang freediver hanya menahan napasnya saja. Aktivitas ini cukup digemari oleh wisatawan asing berusia muda yang berkunjung ke Manokwari. Mereka datang dari negara-negara barat seperti Swiss, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Serikat, Belgia, Australia, Selandia Baru, Jerman, Inggris, Russia, Spanyol, dan lain-lain. Ada juga beberapa orang yang datang dari negara Asia seperti Malaysia, Filipina dan Jepang.
Wisatawan Selandia Baru sedang menikmati selam bebas di Manokwari |
Ada beberapa lokasi wisata selam bebas yang menjadi pilihan saya ketika memandu wisatawan antara lain:
Pantai Anggrisi - Lokasinya sekitar 2 kilometer ke arah selatan dari pabrik semen. Terumbu karang di sini masih dalam kondisi sangat bagus. Ada berbagai jenis karang yang bisa dilihat di sana serta ratusan spesies ikan. Berdasarkan pengalaman saya mengantar wisatawan freediving di pantai ini, saya pernah melihat ikan Barracuda, Spotfin Lionfish, trevally serta sweetlips.
Karang tenggelam Pulau Raimuti - Ini adalah gugusan karang tenggelam di bawah permukaan laut yang memanjang sejajar dengan pantai Arfai namun tidak bersentuhan dengan daratan utama. Karang ini terlihat jelas dari pesawat ketika sedang menuju bandara Rendani untuk mendarat. Ada satu spot selam bebas di gugusan terumbu karang ini yang menjadi habitat alami ikan Mandarin.
Pulau Mansinam - Kawasan terumbu karang yang memanjang dari Pantai Air Salobar hingga ke ujung belakang pulau tersebut merupakan tempat wisata snorkeling dan freediving yang umum dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun manca-negara. Di sini ikan-ikan kecil dan sedang mudah dilihat dan dipotret menggunakan kamera bawah air seperti Nikon W300 atau GoPro. Ada ikan Pink Anemonefish, Striped Surgeonfish, Butterflyfish, dan masih banyak lagi.
Ikan Pink Anemonefish di perairan Pulau Mansinam |
Seorang anak laki-laki dari Pantai Abasi melakukan selam bebas "molo" untuk menyentuh pasir pada kedalaman sekitar 4 meter di bawah permukaan laut |
Pantai Bakaro - Ini pantai yang cukup populer di kalangan wisatawan lokal dengan nama tempat panggil ikan. Banyak orang yang suka membuat foto selfie di sana. Untuk wisatawan asing, kawasan terumbu karang di daerah tubir (drop off) merupakan lokasi freediving yang cukup bagus. Ikan kecil seperti Moorish Idol, Sweetlips, Leopard Blenny, Lemon Damsel, Yellow-tailed Blue Devil bisa dilihat dengan mudah. Air laut di Pantai Bakaro cukup jernih pada pagi hari ketika lautan teduh dan matahari bersinar cerah. Ada terumbu karang terpisah yang ditutupi oleh anemone. Kedalamannya sekitar 2,5 sampai 5 meter. Saya suka menyelam di sini untuk memotret Red and Black Anemonefish (Amphiprion melanopus).
Anemone di Pantai Bakaro yang adalah habitat ikan Red and Black Anemonefish dan Three-spots Dascyllus |
Pulau Kaki - Ada terumbu karang yang cukup bagus di bukit pasir yang menghadap ke darat. Karena kondisi air laut di sini berhubungan langsung dengan laut bebas, terumbu karangnya bagus dan lebih sehat. Sayang sekali, ketika cuaca berombak dan berarus, kita tidak bisa ke sana. Saya beberapa kali telah mengantar wisatawan Belanda melihat keindahan terumbu karang dan ikan di Pulau Kaki. Mereka cukup puas dengan perjalanan snorkeling dan freediving di pulau itu.
Pemandu Wisata Freediving
Nah jika Anda ingin berkunjung ke Manokwari untuk menikmati wisata snorkeling dan freediving, serta membutuhkan pemandu wisata untuk mengantar Anda ke spot-spot yang saya sebutkan di atas, silahkan menghubungi DPD HPI Papua Barat pada alamat email : dpdhpiwestpapua@gmail.com
Utamakan Keselamatan (Safety First)
- Setiap wisatawan yang ingin menikmati aktivitas selam bebas di Manokwari agar tidak sendirian ke laut. Pastikan bahwa teman selam atau pemandu Anda adalah seorang freediver dan berada dalam kondisi sehat.
- Gunakan alat selam bebas yang berkualitas baik. Fin (kaki bebek tidak patah), dan kaca masker bersih serta karetnya tidak bocor.
- Sebelum menyelam, pastikan laut tenang, tidak berarus, dan jarak pandang mencapai 15 sampai 20 meter atau lebih.
- Bawalah kamera bawah air yang kecil sehingga Anda tetap bisa bergerak bebas dan lincah selama menyelam.
- Meskipun selam bebas adalah aktivitas yang menyenangkan, olah raga ini sangat berbahaya. Jangan memaksakan diri untuk menyelam terlalu dalam, melebihi batas kemampuan fisik Anda.
Semoga perjalanan wisata freediving Anda di Manokwari dan daerah lainnya di Tanah Papua berjalan dengan lancar dan menyenangkan.
Ditulis oleh: Charles Roring
No comments:
Post a Comment